Thursday, October 30, 2008

Benarkah Aku Cinta KAMMI??

Benarkah Aku cinta KAMMI?
Entahlah, terkadang jawabannya begitu sulit, atau mungkin lebih tepatnya hari ini aku meragukannya. Kalaupun itu memang terjadi, maka yang patut menjadi pertanyaan adalah cinta seperti apa yang telah aku berikan buat KAMMI? Cinta yang bertenaga sehingga membuat orang-orang yang ada didalamnya tak mengenal apa itu lelah atau justru cinta yang menjadikannya lemas kehilangan tenaga? Cinta yang menggerakkan sehingga membuat orang-orang didalamnya bangkit&berbuat atau cinta yang membuatnya nyaman terlelap? Cinta yang membuat semua organ tubuhnya berfungsi&saling merasa atau cinta yang justru mengunci mati seluruh potensinya?

Benarkah Aku cinta KAMMI?
Entahlah, terkadang jawabannya begitu sulit, atau mungkin lebih tepatnya hari ini aku yang tak mampu menjawabnya. Kalaupun itu memang terjadi, mengapa cinta itu justru menuntut, bukan melapangkan? mengapa justru cinta itu tidak memberikan kekuatan berkali-kali lipat untuk kembali bangkit dan berkorban? mengapa justru membuat perih? mengapa harus ada luka? Apakah ia masih perlu dipertanyakan karna porsinya terlalu kecil? atau justru sebaliknya, ia terlalu berlebihan sehingga menuntut agar aku ikhlas secara perlahan melepaskannya?
----
ketika kemarin mencoba mengevaluasi diri dan gerakan bersama teman2 akhwat, satu penyakit yang menjadi tema besar hari ini, bahwa proses kaderisasi tidak optimal. satu hal yang membuat aku merasa sangat bersalah&berdosa pada KAMMI. satu hal yang membuat aku harus melakukan refleksi hingga akhirnya ragu pada diri sendiri, 'Mungkin ia tidak menemukan orang yang tepat selama ini'. Namun tak ada pilihan lain, bagaimanapun semuanya harus Aku pertanggungjawabkan.

menyusuri pekat...301008
dengan terus berharap, cinta masih mampu menguatkannya...



1 comment:

Anonymous said...

Ishbir yaa ukhti!
Karena sesungguhnya itulah wujud cinta yang sebenarnya. Ketika kita harus tertawa di atas luka atau sebaliknya