Hari ini saya menemukan fenomena serupa, kesalahan orientasi&niat yang terjadi pada kader-kader KAMMI di salah satu komisariat KAMMI di Kalimantan Selatan. Beberapa gelintir kader yang masih peduli pada nasib komisariat mengadu pada saya bahwa terjadi gelaja 'futur berjama'ah' di tubuh komisariat tersebut. Hal ini diindikasikan oleh melemahnya komitmen & pengorbanan kader terhadap da'wah, termasuk juga dalam hal hilangnya semangat. Alasan mendasar yang terlontar dari para kader adalah karena 'menghilang'nya Sang ketua dari kancah da'wah KAMMI akhir-akhir ini.
Sangat disayangkan, saat ini mereka justru kehilangan hal yang paling mendasar dan krusial dalam da'wah ini, terjadi kesalahan niat dan orientasi, motif perjuangannya kurang tepat. Mendengar itu akhirnya Saya terdiam sejenak, berfikir bagaimana cara penyampaian yang paling tepat. Dan saya memilih cara yang paling 'save', yaitu bercerita tentang sejarah Rasulullah dan para sahabat. Tentang seorang panglima besar khalid bin walid yang tetap semangat berjuang meskipun tanpa alasan ia diminta khalifah turun menjadi seorang prajurit, Tapi dia telah berazzam Bahwa perjuangannya mutlak untuk Allah, bukan sekedar karena Umar. Atau tentang cerita wafatnya Rasulullah yang membuat sebagian kaum muslimin limbung karenanya, sampai akhirnya Abu Bakar berdiri dan meluruskan kembali orientasi mereka dengan mengatakan 'Jika kalian berjuang karena Muhammad, maka lihatlah sekarang Muhammad telah mati. Tapi jika kalian berjuang karena Allah, maka ingatlah Allah akan terus ada dan tak pernah mati'.
ditikungan perjuangan
Banjarbaru,2310'08
No comments:
Post a Comment