Wednesday, October 22, 2008

'Future Plann'

Sekitar Enam bulan yang lalu Aku pernah merasa sedemikian terombang-ambing, saat itu aku kehilangan cita-cita, masa depan tak mampu aku lihat dengan jelas, semuanya terasa kabur dan tak berpihak. Ya.. saat itu sekitar enam bulan yang lalu pasca keluar dari kampus Aku sempat berkeinginan meneruskan jenjang pendidikanku ke Strata-2 di Bandung. Memenuhi impian waktu kecil, aku ingin sekali tafakkur di kebun teh yang sangat terkenal di Bandung. Semua rencana ku susun hampir matang, lobi-lobi kebeberapa pihak yang berhak memutuskan pun hampir Ok, resiko kehidupan yang harus ‘ngirit’ saat kuliah di Bandung pun telah aku persiapkan, termasuk info letak kampus dan kos-kosan, termasuk juga mempersiapkan mental binaan yang akan aku tinggalkan. Bahkan orang tuaku yang tadinya berkeras tak setuju pun akhirnya luluh karna mereka tau anaknya ini juga cukup keras (walaupun aku tidak pernah berkata & bertindak keras dalam menyampaikan keinginanku)

Tapi ternyata Allah berkehendak lain, Aku menjadi bimbang hanya karena pertimbangan seorang ustad di wilayah yang sangat bijak ketika melihat kondisi KAMMI yang saat itu ‘Krisis Kepemimpinan’. Berbagai pertimbangan beliau berikan. Karena egoku yang sedemikian kuat terhadap apa yang sudah aku cita-citakan, ketika mendengar pertimbangan itu, Aku pun sempat membela diri bahwa permasalahan internal seperti itu akan senantiasa ada. Sampai akhirnya ustad tersebut berkata, ‘Lalu siapakah yang akan bertanggung jawab terhadap hal ini kalau bukan mereka yang tersisa? Siapakah yang harus menjadi penolong agama Allah itu?’ Saat itu airmataku keluar tanpa bisa aku tahan, Aku memilih.

Akan selalu ada resiko dalam setiap pilihan, sama halnya akan selalu ada hikmah dalam setiap apa yang kita korbankan. Selama berbulan-bulan Aku bersusah payah kembali mengatur ulang mimpiku. Kesibukan di KAMMI mampu menjadi obat mujarab yang menghibur. Hingga akhirnya Allah memberikan jawaban dan keajaiban2. Allah mengabulkan cita-citaku selama dikampus justru saat aku sudah keluar dari kampus, Allah berikan Aku kesempatan membersamai geliat semangat para anak muda itu, Allah berikan jawaban & memperterang jalan bagi setiap langkah apa yang menjadi peta hidupku hari ini. Yah..Aku menjadi sadar apa yang aku cita-citakan enam bulan lalu bukan merupakan jalan yang tepat untuk hidupku, karena keputusan itu aku ambil tergesa-gesa dan tidak objektif hanya karena Aku tidak ikhlas berpisah dengan bangunan bernama kampus. Tapi untunglah Allah berkenan memberi aku waktu untuk lebih banyak belajar, berfikir dan menyerap informasi untuk memutuskan masa depan, meskipun dengan cara yang sedikit ‘ekstrim’.

Saat ini, Allah telah memberi aku banyak nikmat.. Aku kembali menemukan diriku sejak beberapa bulan yang lalu. Tinggal tiga hal besar yang harus aku lakukan. Memperjelas dan menghidupkan terus visi dengan motivasi rabbani, menyabari misi dalam meniti setiap langkah langkah kecilnya, dan menjaga orientasi agar tetap bermuara pada keridhaan Allah semata. Do’akan, agar aku mampu mewujudkannya..


Banjarbaru, ………. 23.34-00.26wita

Masa depan adalah apa yang kita fikirkan, cita-citakan dan perbuat hari ini!

No comments: