Wednesday, November 26, 2008

Tanpa Judul..

Hijau, merah, kuning, jingga, biru, coklat, ungu...
Akhir-akhir aku ini semangat, bahkan sangat semangat, walaupun realitas yang dihadapi mestinya membuat sedikit agak kesal ( seperti biasanya, he...)

Tapi kali ini berbeda, mau tau kenapa begitu??
- Reformasi Iman
Qs:3:139 :'Janganlah kamu merasa lemah dan jangan pula bersedih hati, padahal kamulah orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu beriman'
Qs:8:9 :'Ingatlah, ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankannya bagimu, ' Sungguh Aku akan turunkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut'
- Reformasi Hati
Tetep...Sabar dan Syukur, 2 hal yang menjadikan tekad dan azzam semakin menguat, nafas perjuangan panjang, pasokan energi yang tak pernah habis n' api semangat yang tak pernah padam :)
- Reformasi Mental
Mengutip kata-kata Ust. Rahmat Abdullah di film 'Sang Murabbi'
"Ada 2 hal yang harus selalu kamu ingat yaitu kebaikan oranglain terhadapmu dan keburukanmu/kejahatanmu terhadap orang lain.. Dan ada 2 hal juga yang harus kamu lupakan, yaitu kebaikanmu terhadap orang lain dan keburukan/kejahatan orang lain terhadapmu"
- Reformasi Fikiran
Husnudzan : Teman, sahabat, saudara, lingkungan, orang tua dan apapun itu.. merupakan sarana Allah untuk mentarbiyah diri kita, agar kita yang tadinya hanya berkualitas selevel karbon bisa menjadi intan. cie....
- Reformasi Performance (he...)
Kita mungkin bisa menyembunyikan perasaan hati dibalik kata-kata lisan, Tapi ia akan selalu terpancar melalui gurat wajah dan semangat kita
Kata seorang teman, 'disaat hatimu dalam keadaan sempit/jelek, maka bercerminlah, Hasilnya?? bisa lihat sendiri :p

Banjarbaru, nov'08
masih dengan Semangat!

Wednesday, November 12, 2008

Kado Buat Muktamar 6 KAMMI

Entah sedang menguji, merajuk atau apapun namanya..
Yang pasti bagi saya,
Mungkin saja saat ini ia ingin mengkalkulasi seberapa banyak orang-orang yang menyayanginya dengan tulus..
Mungkin saja saat ini ia ingin tau seberapa besar cinta orang-orang itu untuknya..
Ia ingin membuktikan apakah sekelompok orang itu benar2 menjadi panah berjajar atau pedang terhunus yang siap melindunginya..
Ia juga ingin tau apakah sekelompok orang itu benar2 mampu menjadi butiran peluru atau belati tajam yang siap menjaganya..
Atau apakah sekelompok orang itu benar2 menjadi mata pena yang siap berteriak dan membelanya..
Ya, ia hanya ingin tau seberapa konsisten sekelompok orang itu untuk tetap membuatnya bersih dan bercahaya..
Percayalah, ia hanya ingin membuat kita merasa, peduli dan berfikir tentang nasibnya..
Dengan caranya sendiri yang terkadang mengejutkan,
Sebagaimana banyak orang juga terkejut saat ia lahir dalam dunia pergerakan..
Ini adalah bagian dari caranya untuk mengulang euforia kesolidan emas yang pernah ada..
karena mungkin ia terlalu lelah melihat kita yang hari ini tak banyak berbuat,
Yakinlah kawan, ia begitu karna ia merindukan kita, para pencintanya!


Mencoba menjaring hikmah
dari semua seliweran berita muktamar 6 di Makassar
Semoga proses menjadikan puncak perjuangan KAMMI sempurna
Banjarbaru, 13 nov 08


Monday, November 3, 2008

Ajari Saya Tentang Kesempurnaan Ikhlas..

Ikhlas!
akhir-akhir ini mungkin itulah kata yang perlu saya cari wujudnya. Banyak pemicu yang mungkin disebabkan oleh diri saya sendiri, sehingga sulit sekali untuk bisa ikhlas terhadap segala yang terjadi. Ditambah lagi kondisi fisik yang cukup terforsir dan minimnya interaksi dengan Al-qur'an hari-hari belakangan ini.
Saat ini seolah-olah semua kerja dibatasi oleh bom waktu, penuntasan semua kerja yang menjadi PR saya hari ini seolah harus berkejaran dengan waktu. tak jarang juga menuntut keadilan dari yang lain, sementara saya pun tak tau apakah saya juga sudah berbuat adil terhadap yang lain? sangat terasa pengambilan keputusan hari ini rata-rata bersifat emosional dan sama sekali tidak objektif, tapi saya tak mampu berbuat banyak bahkan untuk mengendalikan perasaan saya sendiri. dari dulu sampai saat ini saya masih beranggapan sama, bahwa setiap kader itu unik, masing-masing punya potensi, masing-masing punya keistimewaan untuk mengembangkan da'wah dimasing-masing ranahnya. Yang menjadi permasalahan adalah apakah itu benar2 terjadi? apakah da'wah itu senantiasa menjadi bingkai dalam setiap pilihan2 prestasi duniawi? wallahu'alam.
Kita memang tidak bisa membuat orang lain sama seperti kita. karena pada hakikatnya, semua orang itu berbeda. Tapi, apakah dalam prinsip dan aplikasi dasar juga harus berbeda? Apakah ketika aplikasi dalam mewujudkan kontribusi itu berbeda, maka yang lain tak akan mampu mengukurnya? hanya karena indikasi yang kita tetapkan berbeda. Lalu salahkah, jika saya meminta sedikit hak saya sebagai saudara atau sebagai seorang jundi? atau terlalu egoiskah jika saya hanya menjalankan apa yang menjadi kewajiban saya secara struktural dan berkata tidak untuk yang lain? walaupun lelah, jujur saya tak mampu melakukan itu. karena sesungguhnya tak ada batasan kerja jika kita mengaku bersaudara. meskipun saya tak tau apakah yang lain juga berfikir begitu.
Mungkin cara berkomunikasi yang salah atau justru ikatan hati yang terlalu lemah, sehingga tak ada yang menawarkan bantuan ketika kita butuh bantuan (meskipun berkali-kali kita telah mencoba mengatakannya). sehingga muncullah sebuah kebijakan: lebih baik mengerjakan sendiri apa yang bisa kita kerjakan, dari pada menghabiskan energi untuk terus menuntut tapi tak ada hasil, karena kita akan menjadi lelah dua kali (lelah secara fisik maupun hati). Dan semuanya menjadi berantakan ketika hantaman demi hantaman itu datang, dialog dengan diri sendiripun tak mampu banyak merubah rasa. Dominasi rasa bersalah membuat saya kurang bisa berfikir progresif untuk kemajuan organisasi. sebuah kekhawatiran yang menurut saya cukup beralasan. Maka izinkan saya meminta maaf untuk letupan-letupan emosi yang muncul tidak pada tempatnya, saya butuh waktu. untuk lebih ikhlas, karena semuanya bagi saya adalah proses. semoga kesadaran mampu menghasilkan sebuah gerak perbaikan,. kesadaran bahwa dengan seperti ini saya hanya akan membuang-buang waktu. Karena yang saya lakukan hanya terus berharap bahwa saudara-saudara saya akan mengerti, sementara sayapun tak berusaha merubah diri.
"Allah, tolong kembalikan ikhlas itu pada saya. Jangan biarkan dia terlalu lama berpisah dengan saya. Saya sangat yakin bahwa Engkau sangat tau apa yang saya butuhkan. Saya tidak minta agar engkau memberikan jalan yang mudah untuk menggapainya kembali, saya hanya minta agar Engkau terus memberi kekuatan untuk menempuh jalan sulit agar ikhlas itu kembali menjadi milik saya. Agar ikhlas itu benar-benar sempurna wujudnya, agar saya lebih mengerti bagaimana caranya bersaudara"

Banjarbaru, november 2008
Dengan penuh harap pertolongan Allah masih menjadi milik kita..