Saturday, August 11, 2007

Nge-net diKaltim...

Lama sekali tidak mengunjungi blog ini... Bukan karena tidak ingin mengunjungi dan tidak ada coretan-coretan yang ingin di posting, tapi lebih karena waktu yang saya jadwalkan seringkali bergeser karena ada pekerjaan lain yang jauh lebih mendesak daripada sekedar membuka blog.

Tapi, alhamdulillah dan diluar dugaan saya hari ini Allah memberi kesempatan untuk sekedar menjenguk dan oret2 diblog ini. Justru tidak pernah terbayang oleh saya bisa ngenet pas lagi diKaltim, di Dev@z.net komplek mahasiswa mulawarman jalan pramuka Samarinda.
Kemarin saya berangkat dari Banjarbaru menuju samarinda, keberangkatan yang tidak terplanning sebelumnya, setelah satu hari kemarin agenda saya dipenuhi jadwal rapat nyaris dari pagi hingga sore, sampai-sampai beberapa agenda juga terabaikan. Ta'limat keberangkatan dari KAMMI ini baru saya ketahui ketika selesai rapat pukul 06.30 sore, dan keberangkatan naik bis terakhir jam 07.30 malam. saya hanya punya waktu 1 jam untuk mempersiapkan segala sesuatu perihal keberangkatan, itupun hampir ditinggal bis. Padahal diwaktu yang sama tugas-tugas organisasi menumpuk dan belum saya rampungkan. yang paling membuat sedih adalah saya harus meninggalkan agenda yang menurut saya sangat penting, agenda yang telah lama saya nanti-nantikan. Yup, sebelum ada agenda keberangkatan ini, kami sempat menggagas pertemuan beberapa muslimah penggiat da'wah mahasiswa guna menyempurnakan pola-pola dakwah kampus yang ada sekarang. realisasi pertemuan itu ditetapkan besok.

Sebelumnya saya sempat punya rencana untuk pulang, tapi urung..karena saya berfikir gagasan pertemuan itu sangat urgen. Tapi saya rasa tidak masalah.. Allah seringkali punya hal-hal mengejutkan untuk kita. dan yang saya temui diSamarinda hari ini ternyata tidak kalah urgen dan mengagetkan juga. Karena selain menghadiri sosialisasi hasil Rapimnas dan revisi manhaj kaderisasi 1427 H, disini saya juga bertemu teman lama, satu SMU. Sekarang dia menjabat sebagai koordinator keputrian Pusat Studi Mahasiswa (Pusdima) Unmul sekaligus nimbrung di KAMMI. Awalnya sama-sama kaget, siapa sangka sekarang kita berada dijembatan fikrah yang sama, padahal latarnya sangat jauh berbeda. malam itu diisi cerita panjang lebar, mulai dari da'wah kampus dan banyak hal..Subhanallah, apa yang tidak mungkin jika Allah telah menetapkan diriNya menjadi perekayasa terbaik hidup manusia?

Semangat meneruskan perjuangan...
Catatan kecil dibumi etam, Samarinda...11 agustus 2007
Buat teman2 seperjuanganku dibumi lambung mangkurat yang bakal berpusing-pusing esok, semangat!
Buat adik2 penerus cita2 futuh unlam diacara penyambutan MABA, harus lebih semangat!
persiapkan dan optimalisasikan segala potensi yang dimiliki, Allahuakbar!

Wednesday, August 1, 2007

Testimoni Malam

Malam.
Ia merayap perlahan,
Meniti rantai waktu, detik demi detik
Memurnikan dan memaksa idealisme untuk kembali bercahaya
Seperti air zam-zam yang menghilangkan dahaga perjalanan
Terus ada dan terus mengalir laksana keoptimisan
Seperti api mrapen, terus berkobar dan tak pernah padam
Menjadi simbol semangat dan keabadian

Ia merayap perlahan,
Meniti rantai waktu, detik demi detik
Membasuh dilatasi noda yang berhamburan
Mengganti merah, biru dan abu-abu dengan latar putih saja!
Membalut luka dengan perban istighfar
Sudah, biarkan saja!
Ini privasiku dengan Tuhan.

Ia merayap perlahan,
Meniti rantai waktu, detik demi detik
Mentransformasi rasa dalam lukisan do'a
Mengetuk pintu maaf
Menimang syukur dengan dendang tasbih alam raya
Melebur kekerdilan diri dalam ruku dan sujud yang terbata
Mengukir syurga diatas hamparan sajadah taubatan nasuha
Menagih janji pada Tuhan,
Bahwa pada pekatnya malam akan selalu ada bintang
Meskipun ia sedang bersembunyi dibalik awan

Ia merayap perlahan,
Meniti rantai waktu, detik demi detik
Memerintahkan jiwa untuk kembali sadar
"Jangan berhenti disisni!
Ini hanya tempat memulai, bukan akhir sebuah pengembaraan"


In the room of jihad
di pergeseran waktu, july-Agst 2007




Ombak Merdeka

Aku adalah raja
Pemberi titah atas kemauanku
Bukan pengecut yang mudah menyerah dan lari dari rekayasa Tuhan
Bukan pula pesuruh manusia yang hanya berstatus sebagai hamba
Aku bukan khadimat nafsu!

Aku adalah hakim
Pemberi sanksi atas kelalaianku
Mengetukkan palu kebijaksanaan
Membunuh hari dan merana didalam sel kurungan
Atau...
Membalas demdam atas segala keterpurukan

Aku adalah diaryku
Yang menyimpan sejarah hidup dan masalalu
Membakarnya habis menjadi abu
Atau...
Membiarkannya berhembus bersama angin keseluruh penjuru

Walaupun kita adalah segalanya, kekuatan yang sempurna
Namun kita bukanlah siapa-siapa!
Kita tak mampu membeli takdir dengan apapun
Lalu, untuk apa kita menentang pemilik hak veto semesta?
Dengan pemberontakan yang acapkali angkuh kita lontarkan
"Saat ini Aku sedang marah pada zaman!"
Merajut kesombongan kusut ditengah kealpaan
Ke-Akuan yang rapuh diterjang rangkaian alif ba ta tsa yang terpatah
hanya sampai ditenggorokan
Walaupun telah tegak berdiri,
Tetap saja tak mampu menjangkau matahari.
Saat ini juga, Keluar!
Bukankah dunia mulai ramah berbagi cerita?
Bukankah zaman ini masih didera amnesia?
Bukankah matahari telah menghidupkan keyakinan mjd tongkat penyangga?

Berguru pada Quthb yang fii zhilalil qur'annya mjd salahsatu rujukan dunia
Berguru pada Hamka yang menjadi mufassir dibalik jeruji penjara
Pahlawan sejati bisa bangkit sendiri
Mengubah buih keterpurukan menjadi ombak kekuatan maha dahsyat
Yang tak kalah bertarung dengan badai
Yang tak mau bernegosiasi dengan angin
Menjadikan dirinya ombak yang merdeka,
Merdeka menerima rekayasa Tuhannya

Saksikanlah!
Aku baru saja bebas dari penjara.

In the room of jihad
"Dengan semangat kemerdekaan:)"