Wednesday, August 1, 2007

Ombak Merdeka

Aku adalah raja
Pemberi titah atas kemauanku
Bukan pengecut yang mudah menyerah dan lari dari rekayasa Tuhan
Bukan pula pesuruh manusia yang hanya berstatus sebagai hamba
Aku bukan khadimat nafsu!

Aku adalah hakim
Pemberi sanksi atas kelalaianku
Mengetukkan palu kebijaksanaan
Membunuh hari dan merana didalam sel kurungan
Atau...
Membalas demdam atas segala keterpurukan

Aku adalah diaryku
Yang menyimpan sejarah hidup dan masalalu
Membakarnya habis menjadi abu
Atau...
Membiarkannya berhembus bersama angin keseluruh penjuru

Walaupun kita adalah segalanya, kekuatan yang sempurna
Namun kita bukanlah siapa-siapa!
Kita tak mampu membeli takdir dengan apapun
Lalu, untuk apa kita menentang pemilik hak veto semesta?
Dengan pemberontakan yang acapkali angkuh kita lontarkan
"Saat ini Aku sedang marah pada zaman!"
Merajut kesombongan kusut ditengah kealpaan
Ke-Akuan yang rapuh diterjang rangkaian alif ba ta tsa yang terpatah
hanya sampai ditenggorokan
Walaupun telah tegak berdiri,
Tetap saja tak mampu menjangkau matahari.
Saat ini juga, Keluar!
Bukankah dunia mulai ramah berbagi cerita?
Bukankah zaman ini masih didera amnesia?
Bukankah matahari telah menghidupkan keyakinan mjd tongkat penyangga?

Berguru pada Quthb yang fii zhilalil qur'annya mjd salahsatu rujukan dunia
Berguru pada Hamka yang menjadi mufassir dibalik jeruji penjara
Pahlawan sejati bisa bangkit sendiri
Mengubah buih keterpurukan menjadi ombak kekuatan maha dahsyat
Yang tak kalah bertarung dengan badai
Yang tak mau bernegosiasi dengan angin
Menjadikan dirinya ombak yang merdeka,
Merdeka menerima rekayasa Tuhannya

Saksikanlah!
Aku baru saja bebas dari penjara.

In the room of jihad
"Dengan semangat kemerdekaan:)"

No comments: