Sunday, January 10, 2010

Memaknai Cinta

suatu sore dikos-an sederhana..seorang adik tingkat, 3 tahun dibawahku bertanya, 'mbak pernah jatuh cinta?' tanyanya dengan agak sungkan dan terkesan sangat berhati-hati. melihat kekikukan yang ada padanya, aku menjawab ringan dengan suasana yang dibuat santai 'pernah, dului waktu smu..' jawabku sekenanya. 'kenapa? ada masalah? atau lagi....hmmm' aku tersenyum mencoba menggoda.
Akhirnya, cerita panjang itu mengalir dari lisannya, ya ternyata dia sedang jatuh cinta dan bingung bagaimana harus menyikapinya..dialog singkat terjadi antara kami, tidak tuntas karena aku harus segera pergi..ada janji yang harus ditunaikan sore itu.

masih disuatu sore...
entah lagi melankolis, atau apalah namanya. penggalan2 dialog 3 hari yang lalu kembali tergiang. tentang cinta, diatas sepeda motor yang aku kendarai dengan sangat lambat aku mencoba berdialog dengan diri sendiri, mencoba merenungkannya dengan lebih dalam!
Cinta, kita tentu sama2 pernah merasakannya...mungkin sulit diungkapkan, karena tak selamanya kedalaman cinta mampu dimaknai oleh rangkaian kata yang diucapkan oleh lisan. mungkin juga sulit dirasakan, karena tak jarang perasaan menjadi bias dan porak poranda ketika bertemu yang namanya cinta..karena cinta memang sangat mudah memutar balikkan bahkan mencampuradukkan semua rasa..tapi itulah cinta!
ketika banyak orang yang bilang dengan cinta seorang penjahat bisa menjadi penolong, menurutku itu saja tidak cukup. karena dengan cinta seorang yang baik sekalipun dalam waktu singkat bisa juga berubah menjadi penjahat!
cinta itu seperti api, banyak memberi manfaat bagi kehidupan, tapi tak jarang api melahap dan meluluhlantakkan semua yang ada hingga hanya menyisakan arang, abu dan kesedihan!
Cinta itu seperti air, mengalir memberi ketenangan, kedamaian dan kesegaran bagi para pengelana, tapi tak jarang putaran arusnya menjadi air bah yang membinasakan dan hanya menyisakan puing, lumpur dan kehilangan!
Cinta itu seperti angin, bertiup menghilangkan kegerahan, tapi tak jarang tiupan angin itu justru merobohkan banyak bangunan dan menggulingkan pohon2!
tapi...
Cinta juga seperti nafas, tidak mampu dipisahkan dengan jiwa
Cinta seperti nadi yang tak bisa berpisah dari denyutnya..
Cinta seperti nyawa, yang tanpanya berarti matilah raga!
Cinta adalah kado istimewa dari sang pencipta, maka ia pun harus disikapi dengan cara2 yang istimewa.
penyikapan yang proporsional, tidak kekurangan dan tidak juga berlebihan!
jadi jika saya ataupun anda lagi jatuh cinta, maka mintalah petunjuk kepada sang Maha Pencinta, untuk mampu memahami dan menyikapi cinta dengan sewajarnya..
karena banyak orang yang cerdas dan pintar, tiba2 menjadi begitu bodoh hanya karena cinta!
ini terjadi karena fikiran tidak sepenuhnya mampu mengendalikan cinta, karena rasa cinta hanya mampu difahami dan dikendalikan oleh cinta juga...

masih disore yang sama, sepulang kerja...

2 comments:

mbah jiwo said...

tahun 2008, antum pernah mampir di blog saya, skrg saya mampir kembali...

salam dari MALANG, Jatim

Ma'rifah said...

terimakasih kunjungan baliknya pak..
moga bermanfaat