Saturday, June 16, 2007

Bunga untuk mama...

Saat itu banjarbaru masih senja, hari ini moodku benar-benar jelek, ga tau harus berbuat apa, bukan karena ga ada kerjaan, tapi lebih kepada bingung apa yang mesti dikerjain, karna menurutku pekerjaan kali ini adalah pekerjaan yang membosankan. Kencan bersama diktat-diktat kuliah. Sungguh sebuah pekerjaan yang tidak berseni, dan akupun tidak tertantang membuat pekerjaan ini cukup mempunyai nilai jual, setidaknya untuk diriku sendiri, payah!!!

Kalau biasanya waktu banyak aku habiskan diluar rumah, kali ini agak berbeda. Bahkan sepertinya teman-teman sekostku juga cukup surprise karena beberapa hari terakhir ini bukan hal yang sulit menemukan diriku ada dirumah. Yupz, minggu ini adalah minggu tenang bagi mahasiswa Unlam. Sebelum nanti bertarung menghadapi final test, hari-hari yang menentukan. Benar-benar tidak imbang, reward terhadap perjalanan mengenyam pendidikan selama setengah tahun hanya ditentukan dalam waktu satu hari bahkan beberapa jam. Hebat bukan?

Masih dalam galau yang Akupun tak tau apa penyebabnya. Kalau sudah begini biasanya jalan-jalan adalah menu pilihan yang paling tepat untuk mengembalikan suasana hati sekalingus nyari inspirasi. Dan kebetulan banget tadi ada temen yang juga nyamperin ngajak jalan-jalan ke Taman Murjani untuk nengokin pameran kota habis maghrib ini.. wah, benar-benar skenario yang menyenangkan :-) da...n pameran?? Menurutku bukan tujuan yang buruk-buruk amat.

Maghrib baru saja usai..kami segera meluncur ketempat tujuan dan sebelumnya harus menjemput beberapa kawan yang jadi decision makernya rencana perjalanan ini. Payahnya, mereka justru tidak jadi. Walaupun begitu acara jalan2 tetap kami lakuin, meskipun dengan skenario dan teman yang berbeda.

Malam itu murjani tampak ramai, tempat parkir roda 2 juga penuh.. Wajar saja jika pameran ini mempunyai alokasi waktu sendiri dijadwal hidup masyarakat, apalagi ibu-ibu. Masalahnya barang-barang yang dijual harganya lebih miring daripada dipasaran. Barusaja aku memarkir kendaraan suasana hatiku sudah membaik. Entah mengapa malam itu Banjarbaru nampak indah dalam penglihatanku. Temaram lampu taman membuat suasana hatiku syahdu, meskipun disini orang sangat ramai.

Kami memulai penjelajahan mengunjungi setiap stand, kali ini aku berharap akan menemukan MP3 dengan harga dibawah rata-rata. Yang pasti benda mungil inilah yang menjadi harapan terbesar bisa kumiliki sekarang, Karena jujur, akhir-akhir ini aku sangat malas menulis...kata- demi kata yang terangkai di otak tiba-tiba mampet salurannya saat aku harus berhadapan dengan makhluk yang namanya komputer. Aku fikir MP3 akan cukup membantuku, karena aku dapat menumpahkan apa yang aku rasakan setiap saat, tanpa harus menunggu waktu yang tepat untuk menulis, do’akan ya...

Kami memulai kunjungan pertama diperangkat komputer dan berbagai variannya, baru kemudian pakaian dan ketaman bunga. Tak sengaja kami mampir ke stand bunga kering, bunga semacam ini sudah bertengger dirumahku, mamaku membawanya dari Yogya. beliau memang sangat suka mengoleksi bunga, baik bunga hidup ataupun bunga mati. Sejenak Aku mengenang beliau, sungguh aku jadi rindu rumah. Kufikir ga ada salahnya aku menghadiahkan 3 rangkaian bunga itu untuk mama, bukankah aku belum memberi kado saat hari lahirnya kemarin? Ini juga sekaligus sebagai hukuman karena aku telah melupakan hari bersejarah mamaku.

Demi membeli bunga itu, Aku terpaksa harus menahan keinginanku untuk memiliki MP3. Walaupun begitu, aku sangat senang melakukan ini semua. Membayangkan binar mata mamaku saat menerima paketan itu saja sudah membuatku lebih dari sekedar bahagia. Apalagi kalau aku bisa pulang dan berada disampingnya. Tapi benarkah pulang adalah sesuatu yang sangat aku inginkan? Sepertinya kata ”pulang” inilah yang justru membuat aku sangat sedih. Mengenang KAMMI, dakwah kampus dan lain2. Kebetulan sekali, esok ada teman yang bakal pulang ke Kaltim, semoga bisa kirim paketan gratis :-p

Tak lama, kami segera go out from Murjani. Risih juga kalau harus ngeliatin jam terus. Coz demi penjagaan, ada batasan waktu untuk seorang perempuan keluar malam,jam 09.00 wita. Sebelum pulang, kami mampir diwarung pinggir soto lamongan yang tepat berhadapan dengan hotel batung batulis. Makan sambil mendengarkan alunan tembang lawas dari hotel sebelah juga cukup menyenangkan.

Sampai dikost, kubereskan semua barang belanjaan. Yah, ini menjadi pelajaran berharga bagiku, kalau lagi jalan semestinya cukup bawa uang seadanya saja. Coz jiwa konsumtif ternyata masih bersemayam didiriku :p

Bunga, lagi-lagi bunga itu mengajak otakku memutar wajah cerdas bersahaja milik mamaku. Betapa saat ini aku sangat merindukannya, aku rindu semuanya.

”Jika kau merindukan orangtuamu, maka sebutlah nama Tuhanmu karena Tuhanmu lah yang telah meniupkan sifat rahman,rahimnya kepada ibu bapakmu” Begitu pernyataan yang sering kudengar dari trainer ESQ disela suara isak tangis pesertanya. Kali ini akupun mengenang mama dan bapak, tapi tidak dengan menangis, melainkan tersenyum.

Kututup hari ini berharap masih akan bertemu dengan esok.
Ma, ini bunga untuk mama...


June, 14th 2007, 22.00-23.04
In the room of jihad

No comments: