Tuesday, February 22, 2011

Inspiring story (1) : She is Amazing woman

Senyumnya membersamai Kepalanya yang tiba-tiba menyembul dibalik pintu, mempersilahkan aku masuk melalui pintu samping menuju ruang tamu. Hingga aku duduk di kursi kayu ruang tamu itu, sungguh aku tak mampu menyembunyikan ketakjubanku kepada orang yang saat itu berada di depanku..Ibu zahra chairani

Dia bukanlah orang asing, 3 semester berturut-turut selama aku aktif dikuliahku yang baru aku selalu menjumpainya hampir setiap pekan. Wajahnya yang serius dan jarang bercanda, membuat ia disegani atau mungkin lebih tepatnya ditakuti kebanyakan mahasiswa. Telat sedikit dari jam kuliahnya, lebih baik pulang saja, jangan harap bisa masuk kelas, karena harapan saja tak akan berguna untuk mengubah kebijakannya..Tak terhitung mahasiswa yang mengeluh lantaran tak lulus mata kuliahnya, padahal mata kuliah itu tergolong mudah. Namun sebaliknya, akan sulit sekali menemukan dia menitipkan nilai A di KHS mahasiswa, dan itu juga terjadi padaku, dari seluruh mata kuliahnya yang aku ambil paling banter nilaiku B atau B+. Siapapun tidak akan pernah berdo’a mendapatkan namanya di SK dosen pembimbing, begitupun aku. Tapi takdir berkata lain, Aku ditakdirkan bekerjasama dengannya selama menggarap tugas akhirku, dengan seseorang yang mendapat julukan strick lecture” dari hampir sebagian besar mahasiswa matematika. Bu Zahra menjadi pembimbing 2 ku.

Namun hari ini, semua penilaian itu seolah tak menemukan sinonimnya dalam bentuk realita. aku sungguh merasa bersalah, salah mengenali orang, juga merasa salah karena percaya begitu saja pada propaganda teman yang menyebabkan aku jadi ikut-ikutan punya label buruk terhadap dosenku itu. Penampilannya hari ini membuat aku setengah tidak percaya, uban putih memenuhi sebagian besar kepalanya sangat kontradiktif dengan sikap beliau yang energik dalam mengajar dan mengikuti berbagai kegiatan akademik. Ia sangat cinta matematika…bahkan mungkin banyak diantara kita yang pernah belajar menggunakan buku matematika karangannya, selain Sartono dan Budhi Prayitno, Bu zahra adalah rujukan ketiga untuk Matematika SMu penerbit Erlangga pada kurikulum 2004. Dan anehnya aku sebagai mahasiswanya baru hari itu mengetahuinya. Oh my god, Poor me!

Setelah selesai berbincang mengenai arah skripsiku, aku mencoba memberanikan diri bertanya banyak hal padanya, tentang masa lalunya dan apa yang diperbuatnya sehingga ia begitu cinta pada matematika. Kau tau, Ia juga telah menjelajahi hampir seluruh Asia tenggara, Inggris, swiss dan Australia hanya karena matematika. Aku takjub, dan aku yakin bagi orang se-ekspresifku bu Zahra bisa melihat ketakjubanku itu dengan sangat jelas.

Hari itu, kepadanya aku ceritakan semua cita-citaku, tentang keinginanku melanjutkan study ke jepang, tentang mimpi-mimpiku dimasa depan. Setelah mencoba melihat realitas dunia menjadi seorang jurnalis, Aku juga ingin menjadi guru sekaligus peneliti, karena aku sadar betul, perbaikan system baru bisa dilakukan jika secara bersamaan juga dilakukan perbaikan kualitas SDM, dan itu menjadi tugas utama para guru/ pendidik. Ia antusias mendengar paparanku yang panjang lebar, kemudian tersenyum mendengarkan.

“kalau begitu, jadilah manusia yang berbeda! Jadilah guru sebenarnya, bukan guru-guruan. Kau harus bekerja lebih keras dibanding manusia lainnya, kau harus membaca dan beraktivitas lebih banyak dan beristirahat lebih sedikit. Cintailah buku, karena hanya dengan buku kau akan mampu berfikir melintasi zamanmu, tau sejarah zaman ini dan mampu memprediksi bagaimana masa depan” ia menarik nafas panjang..sementara aku, seperti biasa mataku berkaca-kaca, seolah mendapat suntikan semangat yang luar biasa.

“jika kau menjadi guru yang ikhlas, maka kau akan mendapat pahaal yang tak pernah putus, supply energy dan cinta yang tak pernah habis.. jika kau menjadi peneliti, maka kau akan menjadi pribadi yang bebas dan merdeka. Itulah sebabnya mengapa ibu memilih menjadi guru sekaligus peneliti” lanjutnya.

Ia menceritakan masa lalunya, bagaimana ia dulu begitu suka membaca. “bahkan kadang-kadang kalau lagi asik membaca atau sedang menyelesaikan soal matematika, ibu sering lupa makan” kenangnya. Ia Allah takdirkan menikah dalam usia relative muda (20 tahun) sehingga ia harus pintar-pintar membagi waktu, kuliah sambil bekerja untuk seorang ibu dengan 2 anak sepertinya tentu bukan hal yang mudah, tapi ia berhasil melaluinya.

Sore itu, ia sempat mengajakku ke ruang perpustakaannya. Ruang perpustakaan itu cukup sederhana, tapi aku yakin jika kau memasukinya kau akan sangat menikmatinya. Ada sekitar 5 lemari kaca, terdiri dari 4 space rak yang semuanya dipenuhi oleh buku, dari buku sastra sampai matematika. “kau tau ini adalah buku-buku yang ibu bawa gratis dari australia” ia menunjuk bagian rak psikologi. “waktu itu ibu diberi kesempatan mewakili kalsel untuk pelatihan pendidikan, di homebase tempat kami tinggal banyak buku yang sepertinya tidak dipakai. Lalu ibu Tanya pelayannya apa buku itu bisa diminta? Katanya boleh. Trus ibu bawa, banyak teman yang heran, karena ibu bela-belain bawa buku, sementara teman-teman yang lain bawa banyak oleh-oleh”..”malah ada teman yang bilang, jauh-jauh ke Australia kok bawa buku..tp ternyata sekarang buku itu sangat membantu ibu saat kuliah S3” lagi-lagi ia tersenyum.

Tepat didepan jendela, aku mendapati meja kerja dengan bunga lili hidup pada vas kaca disamping kanannya. “ini tempat ibu biasa menulis, tapi sekarang sudah jarang” sambil tersenyum ia menjelaskan, seolah mampu membaca kemana arah fikiranku. Lagi-lagi aku mengaku takjub.

Dan kau tau, saat ini ibu Zahra sedang menyelesaikan S3nya di UNESA Surabaya. Tidak seperti orang kebanyakan yang mengambil kuliah untuk jabatan yang lebih tinggi, Ibu zahra mengambil S3 justru setelah ia dinyatakan pensiun sebagai peneliti (saat ini usianya lebih 60 tahun). “ibu kuliah karena ibu mencintai ilmu, ibu tidak mau otak ibu berhenti berfikir dan akhirnya tumpul” ia menjelaskan. Hari itu, sungguh aku banyak belajar.. Aku juga mencintai ilmu. tapi tidak sepertiku, beliau jauh lebih tulus….

Terakhir bu Zahra berpesan..”kau boleh punya mimpi, sebesar apapun itu, kejar mimpimu..tapi kau harus ingat, bukan itu tugas utama wanita muslimah, tugas utama wanita muslimah itu dirumah..jangan pernah ragu apalagi takut, Allah menciptakan kita dengan berbagai kebutuhan, jika kita merasa tidak cukup, Allah yang akan mencukupi kebutuhan kita. Jika kita merasa tidak bisa, Allah yang akan membuat kita bisa. Yang penting yakin, itu kunci iman dan hidup ini”…”kau lihat ibu kan, sekarang penghasilan ibu hanya dari uang pensiun, ibu tidak pernah menyangka akan mampu membiayai kuliah S3 ini..tapi nyatanya, ibu bisa melaluinya. Seberapa besar ujian harus kamu lalui, itu hanya untuk menguji nyalimu, hanya ada 2 pilihan, kau terus bangkit atau membiarkan dirimu kalah” ia berkata mantap.

Sebenarnya bisa dibilang hari itu aku merasa agak putus asa. bagaimana tidak, sudah 6 kali aku membuat proposal skripsi dan semuanya di tolak, lantaran topic yang ingin kuteliti dinilai tidak pas, kadang terlalu tinggi, tapi tak jarang juga dianggap unqualified. Sampai pada penolakan proposal yang kelima, aku masih bisa bersabar dan kembali mencoba, tapi yang terakhir sepertinya cukup membuatku terpukul. Secara terang terangan dosen utama ku meragukan kapasitasku sebagai mahasiswa S1 untuk melakukan penelitian menggunakan metode gabungan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Apalagi jika ingat Aku menyimpan cita-cita besar pada penelitianku itu, yang kuharapkan bisa menjadi pembuka jalan cita-citaku menuju negri matahari terbit, jepang! suatu hari nanti. Kenyataan itu sungguh membuat putus asa…!

Tapi hari ini Aku kembali mendapat penguatan, dengan cara yang sangat indah..Hari itu ingin aku katakan dengan gamblang “Mohon maafkan Aku, karena telah lancang sempat berdo’a agar namamu tidak pernah ada dalam SK bimbingan skripsiku”

to Mrs. zahra, thank a lot for ur beautiful lesson...


1 comment:

Amah_chiisai said...

ka, kaka lupa satu kalimat dari bu Zahra...
"makanya cepati nikah, bgaimana kita itu punya target supaya ketika umur kita 50 tahun, kita sudah bisa melihat anak2 kita sukses"
hohoho... so...
ditunggu undagan peresmian...
somga segera...
coming soon....
amin....