Senja membekali kepenatan dalam tapal batas raga
Lelah semburat mengoyak kelam membara di jiwa
Yang lupa lantunan dzikir hingga diri hancur,
Aku hendak istirahat sejenak, Saudariku...
‘Wahai diriku, apakah engkau yakin dengan janji dan jatah umur?
Sedang rakyat menunggu,
Bagaimana hendak engkau pertanggung Jawabkan dihadapanNya, Ukh?’
Tersungkur dalam pertaubatan labuhan malam para shalihin
Mahasiswa menyorotkan isyarat,
Peristirahatan seorang muslim adalah shalat,
Terseok-seok jasad suci cerminan Umar
Tegur dengan pedang!
Karena wajar...
Semua kewajiban lebih berkelok dari pendaran waktu,
Berapa butir kesyukuran tanpa tawadhdhu
Medali keberhasilan lupa dikembalikan
Nafsu menyembul tanpa diimbangi istighfar
Hanya menenteng kebanggaan
’Fabiayyii ’ala-i rabbikumaa tukadzdzibaan’
Merangkai do’a rabithah berdinding warna udara dingin
Merayu sang pemilik hati
Merekatkan stu-persatu benih ukhuwwah yang terserak
Hingga tak satu makhlukpun mampu membuatnya tercerai
Awal Agustus 2008
Dipuncak lelah
1 comment:
terima kasih sharing info/ilmunya...
saya membuat tulisan tentang "Berdzikir Membuat Hati Tetram, Benarkah?"
silakan berkunjung ke:
http://achmadfaisol.blogspot.com/2008/08/berdzikir-membuat-hati-tentram-benarkah.html
(link di atas adalah tulisan ke-1 dr 5 buah link berdzikir membuat hati tentram)
salam,
achmad faisol
http://achmadfaisol.blogspot.com/
Post a Comment